Pages

Sabtu, 17 Desember 2016

TIMNAS YANG MEMPERSATUKAN

(ditulis tanggal 2 Januari 2011)


Sepanjang tahun 2010 ini, banyak sekali kejadian-kejadian yang kurang baik menimpa Negeri ini. Mulai dari kasus korupsi yang tak kunjung berujung penanganannya, ketidakadilan hingga bencana alam menjadi catatan merah perjalanan bangsa dalam setahun ini. Unjuk rasa, dan kerusuhan terjadi dimana-mana.
Namun, semuanya seakan terlupakan di bulan terakhir tahun 2010. Segala bentuk permasalahan bangsa meredam, unjuk rasa dan kerusuhan berhenti. Semuanya hanya dikarenakan satu hal. Tim Nasional sepakbola kita tampil gemilang di Piala AFF.

Rabu, 12 Oktober 2016

Kuantitas Tidak Menentukan Kualitas

Ditulis tanggal 10 Oktober 2016



Tak terasa waktu berjalan begitu cepat hingga tanpa sadar sudah 3 tahun saya berada di bangku kuliah. Selama 3 tahun ini saya mengikuti beberapa organisasi dan banyak kepanitiaan. Tapi entah mengapa memasuki tahun terakhir saya menjadi mahasiswa S1 dari beberapa organisasi hanya satu organisasi yang masih nyantol sampai sekarang. Organisasi ini saya ikuti sejak semester 2 atau saat pertama kali mahasiswa baru boleh gabung di organisasi. So, saya sudah ikut organisasi ini selama 3 kepengurusan.  

Organisasi itu bernama LPM Techno, sebuah lembaga pers mahasiswa yang berada di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Masa “muda” saya yang sedikit absurd hingga khayalan tingkat tinggi saat SMA yang ingin menjadi repoter bola karena ingin masuk stadion gratis dan ngobrol sama pemainnya (seperti Ninit Kaluna dulu di ISL ANTV) membuat saya ingin masuk ke lembaga pers. Hahahah. Karena cita cita itu, dulu pas SMA pernah kepikiran masuk Ilmu Komunikasi tapi tidak dibolehin sama orang tua. Berbekal pengalaman menulis saat SMA yang dua diantaranya berhasil diterbitkan oleh majalah BOLA dan satu tulisan resensi novel tentang bola yang dapat apresiasi langsung oleh penulisnya (baca : tulisan ini ) daftarlah saya di LPM Techno waktu itu.

Kamis, 11 Agustus 2016

Finding Ilmu




I think that is a “Ilmu” look like


Few days ago, I was given a task to find 100 professors in 100 universities in Japan. Kak Ali, as my mentor said that “You must sent emails to at least 100 professors in 100 universities in Japan to get a letter of acceptance (LoA). After that, you could pray maybe one of those emails would be replied. You can’t sent email to some professors in one university, because they like make gossip when drunk.”

Minggu, 01 Mei 2016

Batik, Identitas Kultural yang Mencari Eksistensi



Kebudayaan Jawa telah menjadi perjalanan panjang kehidupan di nusantara yang bahkan memiliki jejak langkah lebih panjang daripada jejak langkah negara Indonesia sendiri. Budaya Jawa berkembang sesuai watak dan ciri khas masyarakat jawa dan melahirkan sebuah ideologi kultural. Salah satu peninggalan budaya yang dimiliki masyarakat Jawa adalah batik.
Batik sudah dikenal di nusantara sejak jaman Majapahit, dimana Kabupaten Mojokerto saat itu menjadi salah satu sentra pengembangan batik. Dalam perjalanannya, tak bisa dipungkiri bahwa batik merupakan produk budaya yang tunduk pada hukum perubahan. Batik telah mengalami berbagai macam fase perubahan sejak pertama kali diciptakan, dari yang awalnya merupakan produk sakral yang hanya bisa dipakai kalangan kerajaan sampai dengan saat ini dimana batik dapat dipakai dengan mudah oleh siapa saja yang menyukainya. Motif dan warna pada setiap jenis batik yang pada awalnya dibuat dengan pendalaman makna simbolik sekarang berubah hanya dengan berorientasi pasar. 

Selasa, 15 Maret 2016

F.I.S.I.K.A

Ditulis tanggal 15 Maret 2016

sumber : www.dokumen.tips

Rindu rasa kepadanya
Ingin kembali bersama
Berkutat lagi pada tuas dan bejana
Peras otak menjawab tantangan massa

Fisika adalah satu dari massa sekolah yang kurindu
Dimana rasa bahagia hanya sebatas bisa menaklukkan soal cerita
Dimana kesulitan hanya tentang menentukan arah gaya

Selasa, 08 Maret 2016

Relawan Jawaban Atas Kepedulian*)

sumber : http://www.varia.id/2015/02/27/pertamina-foundation-tambah-sekolah-sobat-bumi/
Pendidikan merupakan pondasi dasar dalam membangun tiang negara yang kuat dan kokoh. Kualitas masa depan suatu bangsa dilihat dari kualitas pendidikan generasi mudanya. Pendidikan merupakan jendela mimpi, tanpa pendidikan jendela itu akan tertutup rapat dan tak ada mimpi di benak anak anak bangsa. Hakikat ilmu pengetahuan yang pertama diperoleh dari pendidikan, baik yang diajarkan dalam keluarga maupun yang diperoleh di bangku bangku sekolah. Maka, jika ada yang bertanya Apakah pendidikan itu penting? Jawabannya bukan hanya penting, tapi itu merupakan Hak dan Kebutuhan seluruh anak bangsa. Seperti yang dikatakan Nelson Mandela “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world”
Pendidikan tak terjangkau oleh ruang dan waktu. Setiap anak Indonesia, kapanpun dan dimanapun berhak memperoleh pendidikan. Anak Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan, baik miskin maupun kaya, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, tak terkecuali anak buruh migran sekalipun. Pastikan pendidikan sampai di tangan mereka, pastikan setiap hari ada pengajar yang berbagi ilmu di hadapan mereka karena siapapun dan dimanapun mereka berada, mereka tetaplah generasi muda Indonesia yang akan ikut serta menentukan masa depan bangsa kelak.

Sabtu, 09 Januari 2016

Pesan untuk Raga



Raga, jangan pernah kau kecewakan Jiwa

Raga, jangan kau tak hiraukannya

Tak usah selalu kau dengar apa yang Pikir kata

Karena semesta terlalu luas dijangkau logika

Dengarkan suara Jiwa

Meskipun ia selalu merengek dan menuntut

Meskipun ia selalu mengusik dalam kenyamanan diammu

Namun disanalah, tempat Tuhan bisikkan pesan

Raga, percayalah

Tak ada Jiwa yang berdusta