Pages

Kamis, 22 Mei 2014

Suara Malaikat

Akhir-akhir ini, hutan tempatku hidup serasa sepi. Burung-burung yang biasa berkicau menyambut mentari pagi, sekarang ini seperti enggan bersuara. Pak kijang yang sering berlari kesana kemari, melintasi padang rumput dan semak belukar beberapa hari terakhir tak ku lihat wujudnya. Paman ular juga begitu. Tak biasanya ia absen patroli keliling hutan seperti ini. Aku rindu melihat bulu indah si cendrawasih yang sering bertengger di atas pohon. Kemana mereka semua pergi? Apakah mereka sedang sakit? Ataukah sedang pergi ke hutan lain? Sudah berkilo-kilo aku mengarungi hutan ini, tak satupun kawan kutemui. Aku merasa kesepian. Hutan ini terasa begitu jauh dan besar tanpa kehadiran mereka. Apakah semua ini gara-gara rumor itu? Entah siapa yang pertama kali menyebarkan, tapi rumor itu menyebar dengan cepat ke semua penghuni hutan. Kemarin aku melihat raja singa muram di singgasananya. Tampaknya ia juga tengah memikirkan rumor ini. Tak biasanya aku melihat raja singa bermuram durja. Jangan-jangan rumor tersebut memang benar adanya?

Brawijaya Halal Food Fair 2014 : Saatnya Peduli Halal

Ditulis tanggal 15 May 2014
gambar diambil dari : www.forkita.tp.ub.ac.id

Halal merupakan kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar sebagai seorang umat muslim. Menurut Wikipedia Indonesia, halal  sendiri merupakan  istilah bahasa Arab  yang berarti diizinkan atau diperbolehkan. Istilah ini dalam kosakata sehari-hari lebih sering digunakan untuk merujuk kepada makanan dan minuman yang diizinkan untuk dikonsumsi menurut ajaran Islam. Namun, sadarkah kita bahwa saat ini banyak sekali masalah terkait dengan kehalalan pangan? Mungkin sebagian diantara kita tidak menyadari bahwa kehalalan dalam suatu produk pangan dewasa ini sering diragukan. Banyak produsen makanan yang sudah tidak peduli tentang bahan apa yang ia tambahkan pada produknya dan bagaimana proses produksi yang ia jalankan. Jika hal ini tetap dibiarkan, maka keamanan pangan bagi konsumen dapat terancam. Konsumen sendiri banyak yang lengah perihal kehalalan pangan ini. Label halal Majelis Ulama Indonesia yang menjadi petunjuk informasi bagi konsumen untuk mengetahui kehalalan produk pangan sering dilupakan. Yang sering menjadi patokan utama konsumen saat ini bukan lagi soal halal atau haram, melainkan bagaimana rasanya dan berapa harganya.