Pages

Selasa, 08 Maret 2016

Relawan Jawaban Atas Kepedulian*)

sumber : http://www.varia.id/2015/02/27/pertamina-foundation-tambah-sekolah-sobat-bumi/
Pendidikan merupakan pondasi dasar dalam membangun tiang negara yang kuat dan kokoh. Kualitas masa depan suatu bangsa dilihat dari kualitas pendidikan generasi mudanya. Pendidikan merupakan jendela mimpi, tanpa pendidikan jendela itu akan tertutup rapat dan tak ada mimpi di benak anak anak bangsa. Hakikat ilmu pengetahuan yang pertama diperoleh dari pendidikan, baik yang diajarkan dalam keluarga maupun yang diperoleh di bangku bangku sekolah. Maka, jika ada yang bertanya Apakah pendidikan itu penting? Jawabannya bukan hanya penting, tapi itu merupakan Hak dan Kebutuhan seluruh anak bangsa. Seperti yang dikatakan Nelson Mandela “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world”
Pendidikan tak terjangkau oleh ruang dan waktu. Setiap anak Indonesia, kapanpun dan dimanapun berhak memperoleh pendidikan. Anak Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan, baik miskin maupun kaya, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, tak terkecuali anak buruh migran sekalipun. Pastikan pendidikan sampai di tangan mereka, pastikan setiap hari ada pengajar yang berbagi ilmu di hadapan mereka karena siapapun dan dimanapun mereka berada, mereka tetaplah generasi muda Indonesia yang akan ikut serta menentukan masa depan bangsa kelak.


Saat ini, pendidikan di tanah air sangat jauh dari kata “merata” dan “menjangkau semua”. Lihatlah, di dalam negeri sendiri saja masih banyak sekolah yang jauh dari kata layak untuk menyelenggarakan sebuah kegiatan belajar mengajar. Bukan hanya sarana dan fasilitas yang masih minim, melainkan jumlah tenaga pendidik (guru) yang kurang memadai dan tak sebanding dengan jumlah siswa. Setiap tahun, perguruan tinggi selalu mencetak tenaga pendidik baru, namun sayangnya tenaga pendidik tersebut tidak tersebar merata ke seluruh pelosok Indonesia. Para sarjana pendidikan muda masih banyak berkumpul di sekolah perkotaan, padahal di belahan Indonesia lain, di kaki gunung, di balik hutan, atau di seberang sungai tenaga mereka sebenarnya jauh lebih dibutuhkan.
Hal yang lebih memprihatinkan terjadi pada anak buruh migran Indonesia yang berada di luar negeri. Mereka sering menjadi kelompok yang luput dari perhatian saudara saudaranya di tanah air. Kemapanan secara materi seringkali hanya menjadi satu satunya parameter yang diperhatikan masyarakat dan pemerintah, jika mereka sudah mapan hidup di negeri orang maka tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Kita sering hanya melihat buruh migran yang bekerja di luar negeri selalu pulang dengan keadaan yang lebih baik, harta yang lebih banyak, baju yang lebih bagus, kendaraan mewah, dan hal hal material yang lain. Kita luput memperhatikan bahwa selama di sana hak dasar mereka tak terpenuhi. Kita alpa menyadari bahwa selama di luar negeri mereka tidak bekerja di pusat kota yang menjangkau semua fasilitas, melainkan ada di dalam perkebunan ratusan hektar di pedalaman provinsi. Jangankan hak untuk bersekolah dan memperoleh pendidikan, hak untuk sekedar memperoleh air bersih saja susah didapatkan.
“Mendidik, adalah kewajiban bagi setiap orang orang terdidik.” –Anies Baswedan-
Melihat masalah masalah di atas, sudah tidak jamannya lagi kita hanya marah dan protes sana sini. Karena sekeras apapun kita marah dan protes, sepanjang itu hanya perkataan maka tidak akan ada yang berubah. Melihat pesan Bapak Anies Baswedan di atas, maka bukan saatnya lagi kita menunjuk orang lain untuk bergerak, namun mulai menunjuk diri sendiri untuk mau menyingsingkan lengan baju, menutupi sedikit demi sedikit lubang kebocoran pendidikan di tanah air. Tuhan telah menganugerahkan kita menjadi manusia yang terdidik, maka mendidik adalah kewajiban kita selanjutnya.   
Jika ditanya seberapa besar urgensi relawan dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia? Menurut saya, kualitas pendidikan tidak ditentukan oleh relawan. Meningkatkan kualitas pendidikan merupakan suatu proses panjang yang terus menerus dilakukan sampai batas waktu yang tak terhingga. Meningkatkan kualitas pendidikan bukanlah hasil, melainkan suatu perjalanan yang harus dilalui sedikit demi sedikit dan berkesinambungan. Hal ini tentu saja menjadi tanggungjawab orang orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, yang memang mengabdikan hidupnya untuk pendidikan. Hadirnya relawan yang memiliki batas waktu tidak serta merta akan meningkatkan kualitas pendidikan secara nyata. Namun demikian, ada satu hal yang lebih penting tentang arti seorang relawan itu sendiri daripada hanya dilihat dari mampu atau tidaknya mereka meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Yang lebih penting adalah “Relawan hadir sebagai jawaban atas kepedulian”.
Relawan hadir dengan keikhlasan penuh untuk mengabdi, membagikan ilmu dan pengalaman, mengorbankan pikiran dan tenaga karena mereka peduli akan keadaan saudara se-bangsanya. Kehadiran mereka memberikan motivasi dan warna baru bagi lingkungan dimana ia mengabdi karena mereka berasal dari latar belakang yang berbeda dengan pengalaman dan pola pikir yang berbeda pula. Dan pada akhirnya, saat dimana semua orang saling peduli satu dengan yang lain, saat seseorang merasa bertanggung jawab atas masa depan generasi mudanya, saat seseorang mau ikut bergerak tanpa menunjuk orang lain, di saat itulah sebuah negara yang kuat dan kokoh akan berdiri.
“Even the smallest act of caring for another person is like drop of water, it will make ripples throughout the entire pond.” -Jessy and Bryan Matteo-

Selesai..

Rista Fitria Anggraini J

*) Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti seleksi VTIC ke-5

0 komentar:

Posting Komentar