Pages

Sabtu, 17 Desember 2016

TIMNAS YANG MEMPERSATUKAN

(ditulis tanggal 2 Januari 2011)


Sepanjang tahun 2010 ini, banyak sekali kejadian-kejadian yang kurang baik menimpa Negeri ini. Mulai dari kasus korupsi yang tak kunjung berujung penanganannya, ketidakadilan hingga bencana alam menjadi catatan merah perjalanan bangsa dalam setahun ini. Unjuk rasa, dan kerusuhan terjadi dimana-mana.
Namun, semuanya seakan terlupakan di bulan terakhir tahun 2010. Segala bentuk permasalahan bangsa meredam, unjuk rasa dan kerusuhan berhenti. Semuanya hanya dikarenakan satu hal. Tim Nasional sepakbola kita tampil gemilang di Piala AFF.


Tampil impressif dengan memenangkan 6 laga dari 7 laga yang dipertandingkan dengan hanya sekali kalah memang prestasi yang sangat membanggakan. Selama ini, kita memang tak terbisa disuguhi permainan gemilang dari Tim sepakbola kita. Praktis selama 6 tahun terakhir hanya babak penyisihan Piala Asia 2007 yang sedikit memberi kesan, selanjutnya tak banyak yang tahu perjalanan Merah Putih. Penampilan Timnas kita seperti menjadi sebuah tetes ditengah dahaga prestasi dan kebanggaan yang menimpa negeri ini.
Semua masyarakat melihat sepakbola. Orang-orang yang dulu menghina sepakbola, mencaci makai supporter, rela berdesak-desakan antri tiket dan datang langsung ke stadion atau menonton lewat layar kaca. Semua orang menjadi gila bola,perekonomian bergerak cepat, pedagang kaos dan aksesoris Timnas laris manis bahkan sampai kewalahan menghadapi membludaknya pembeli dan sudah tentu popularitas para pemain Timnas kita melambung tinggi.
 Siaran olahraga harus rela bagiannya diambil oleh infotainment. Pemain kita yang sebenarnya bukan artis diinvestigasi habis-habisan bahkan sampai ke masalah pribadi. Orang-orang yang sebelumnya tidak pernah menonton sepakbola sekarang malah sudah hafal dan mengidolakan nama-nama pemain yang menghuni skuad MerahPutih.
Mungkin ini terasa berlebihan, tapi dengan jarangnya Timnas kita tampil bagus, menjadi hal yang sangat wajar jika masyarakat member apresiasi lebih.
Namun rasanya kita harus kembali menginjak bumi dan tidak lebih tinggi lagi melambung setelah hasil anti klimaks yang kita peroleh. Masuk final Piala AFF ini bukan yang pertama kalinya bagi Timnas kita. Ini adalah kali keempat Timnas kita masuk final setelah sebelumnya dalam 3 kali penyelenggaraan Timnas kita berhasi masuk final berturut-turut yaitu pada tahun 2000,2002, dan 2004. Namun kesemuanya kita gagal. Ya, kita hanya mampu menjadi juara dua.
Jujur saya tidak tahu bagaimana penampilan Timnas pada tahun 2000, 2002 dan 2004 tapi saya yakin kalau ini penampilan terbaik Timnas, namun apakah itu penting?? Toh kita tetap gagal, dalam artian selama 10 tahun ini Timnas kita tidak berjalan kemana-mana. Prestasi Timnas kita hanya jalan ditempat dan sesekali mundur.
Seberapapun keperkasaan kita pada babak penyisihan dan semifinal, seberapapun kita dapat memperoleh poin maksimal dalam 6 laga tetap saja piala itu tak kita dapatkan. Banyak dari kita mencoba mengatakan kalau sebenarnya kita lebih baik dari Malaysia, rekor kita lebih bagus dari Malaysia, Malaysia tidak bermain sportif dan lain-lain namun menurut saya itu hanya usaha menghibur diri saja yang sebenarnya ketika kita mengucapkan atau mendengarnya akan semakin membuat kita kecewa. Karena seperti apapun rekor itu berbicara seberapapun kita menganggap kalau kita lebih baik dari Malaysia, dan sekeras apapun kita memprotes supporter Malaysia sebagai supporter yang tidak sportif, tetap saja Malaysia yang berhak atas piala itu.
Inilah sepakbola. Sepakbola memang selalu penuh misteri, Kadang apa yang terjadi di dalamnya diluar predikisi kita. Mungkin di benak kita semua ada rasa tidak percaya Malaysia yang sebelumnya kita bantai di babak penyisihan mampu mempermalukan kita. Tapi hal-hal seperti inilah yang sebenarnya membuat olahraga ini begitu sangat digemari oleh masyarakat dunia.
Tapi sudahlah, pertandingan itu telah selesai dan seperti apapun kita marah dan kecewa itu tak akan merubah hasil akhir. Tak ada yang paling salah dan tidak ada yang paling tidak salah atas kekalahan ini, karena ini adalah kekalahan kita bersama.
Dari segi prestasi kita memang jalan ditempat, namun dari segi kebanggaan dan antusiasme kita adalah JUARA SEJATI. Ada satu hal yang mampu dicapai Tim Nasional kita yang menurut saya lebih penting dari Piala itu sendiri yaitu :
 “Meski Timnas kita tidak menjuarai Piala AFF, namun Timnas kita mampu mempersatukan seluruh masyarakat, mampu membuat seluruh orang di Negeri ini melihat sepakbola.”
Kenapa saya bilang lebih penting? Karena kita tidak pernah kehabisan waktu untuk merebut piala, namun bersatunya semua masyarakat itu adalah hal yang sangat sulit ditemukan. Dan Timnas kita bisa. Mereka mampu mempersatukan seluruh masyarakat, mampu mengumpulkan puluhanribu orang menjadi satu dalam sebuah stadion, menjadi lautan merah, mampu membuat kita semua mengeluarkan seluruh tenaga kita untuk mendukung dan mendo’akan Tim MerahPutih. Bagaimana lagu Indonesia Raya bisa begitu menakutkan dan membuat seluruh bulu kuduk merinding jika dinyanyikan bersama-sama dalam stadion, bagaimana kita lihat seorang preman yang mungkin tidak pernah kenal upacara bendera bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan khidmat sepenuh jiwanya bahkan hingga meneteskan air mata bagaimana lagu ini menjadi alat ampuh untuk menjatuhkan mental lawan. Sepakbola benar-benar menjadi hal yang berpengaruh dalam nasionalisme seseorang.
Kita bisa melihat tawa seorang pedagang asongan sama dengan tawa Presiden ketika melihat Timnas kita memenangkan pertandingan, ekspresi tukang becak sama dengan ekspresi menteri ketika Timnas kita berhasil memasukkan bola ke gawang lawan, yaitu mengangkat tangannya, jika awalnya duduk akan berdiri dan berteriak Gooolll……. Semua orang akan bergembira jika Timnas kita menang dan begitu juga sebaliknya semua orang sama-sama sedih jika Timnas kita kalah. Dan memang inilah tujuan awal sepakbola dibentuk, untuk mempersatukan masyarakat.
Di Piala AFF ini kita memang belum berhasil, akan tetapi dukungan masyarakat yang sangat besar ini adalah prestasi tersendiri yang dicapai Garuda kita. AFF bukan segala-galanya. Kejuaraan-kejuaraan dan Pertandingan-pertandingan dalam sepakbola tidak akan pernah habis karena mereka terus mengalami siklus. Ketika di AFF kita belum berhasil, ada kejuaraan lain yang menantang Timnas kita untuk kali ini berhasil merebut juara yang sudah lama kita nanti-nantikan. Semoga dukungan masyarakat yang begitu luar biasa ini tidak berhenti di sini saja dan terus berlanjut sampai kejuaraan-kejuaraan berikutnya. Semoga kita dapat selalu mendukung MerahPutih dalam kondisi bagaimanapun dan semoga Tim Garuda ini selalu memberikan kebanggaan dan persatuan untuk kita semua. Amiin..

GARUDA DI DADAKU
GARUDA KEBANGGAANKU

Selesai........

Rista Fitria Anggraini J

X-5/30 

0 komentar:

Posting Komentar