Pages

Rabu, 12 Oktober 2016

Kuantitas Tidak Menentukan Kualitas

Ditulis tanggal 10 Oktober 2016



Tak terasa waktu berjalan begitu cepat hingga tanpa sadar sudah 3 tahun saya berada di bangku kuliah. Selama 3 tahun ini saya mengikuti beberapa organisasi dan banyak kepanitiaan. Tapi entah mengapa memasuki tahun terakhir saya menjadi mahasiswa S1 dari beberapa organisasi hanya satu organisasi yang masih nyantol sampai sekarang. Organisasi ini saya ikuti sejak semester 2 atau saat pertama kali mahasiswa baru boleh gabung di organisasi. So, saya sudah ikut organisasi ini selama 3 kepengurusan.  

Organisasi itu bernama LPM Techno, sebuah lembaga pers mahasiswa yang berada di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Masa “muda” saya yang sedikit absurd hingga khayalan tingkat tinggi saat SMA yang ingin menjadi repoter bola karena ingin masuk stadion gratis dan ngobrol sama pemainnya (seperti Ninit Kaluna dulu di ISL ANTV) membuat saya ingin masuk ke lembaga pers. Hahahah. Karena cita cita itu, dulu pas SMA pernah kepikiran masuk Ilmu Komunikasi tapi tidak dibolehin sama orang tua. Berbekal pengalaman menulis saat SMA yang dua diantaranya berhasil diterbitkan oleh majalah BOLA dan satu tulisan resensi novel tentang bola yang dapat apresiasi langsung oleh penulisnya (baca : tulisan ini ) daftarlah saya di LPM Techno waktu itu.

Meskipun sekarang saya tak bercita cita jadi reporter bola lagi (karena memang tidak bakat haha) tapi saya tetap bergabung dengan Techno. Sudah banyak sekali suka duka yang saya lalui dengan LKM ini. Banyak sekali tekanan dan masalah yang membuat rasa marah, kecewa, gemez, dan sedih itu timbul hingga membuat saya beberapa kali ingin keluar dari Techno tapi entah mengapa hal tersebut tak pernah terjadi. Meski demikian Techno juga telah memberikan banyak kenangan indah, pengalaman menarik, serta teman teman yang apa adanya, gila dan menyenangkan.

Wajah wajah lega setelah selesai menyelenggarakan acara Techno Present 2016 ^^

Saya menyadari menjadi anggota persma bukanlah hal yang mudah. Mengapa? Karena kita harus peka terhadap permasalahan atau kejadian terbaru yang ada di sekitar, berani menemui narasumber dan wawancara, segera menulis dan menerbitkannya agar bisa dibaca semua orang. Masalahnya tak semua berita itu bagus, tak semua masalah bisa diceritakan ke semua orang apalagi oleh persma yang kekuatannya sangat kecil. Selain itu, di FTP persma bukanlah organisasi yang banyak diminati. Selama saya di Techno, peminat Techno selalu yang terendah diantara LKM lain dan uniknya tak seperti persma di fakultas lain peminat persma di FTP didominasi oleh perempuan.

Hal tersebut membuat kami berusaha sekuat tenaga agar LPM Techno tetap bisa berjalan dengan baik meskipun dengan sedikit anggota. Program kerja harus tetap berjalan meskipun hanya dikerjakan oleh orang yang itu itu saja. Meskipun sedikit kami tetap berusaha memberikan hasil yang lebih baik daripada sebelumnya. Hari Minggu (9/10) kemarin kami baru saja menggelar Techno Present 2016 yang berisi launching majalah dan diskusi publik dan alhamdulillah acara tersebut berjalan lancar meskipun banyak sekali kendala teknis non teknis serta panitia yang sangat minim sehingga sebagian besar job desk dikerjakan oleh pengurus intinya sendiri.

Kuantitas tak menentukan kualitas. Berorganisasi adalah belajar tentang rela berkorban untuk kepentingan umum. Berorganisasi adalah belajar peka terhadap masalah, peka terhadap orang lain, serta mencuruhkan perhatian dan pikiran untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Rasa rela berkorban dan kepekaan itu muncul jika kita merasa memiliki dan merasa bertanggungjawab atas maju mundurnya organisasi tersebut dan itu bergantung pada diri kita masing masing. Menurut saya tak perlu ikut banyak organisasi untuk bisa belajar itu semua karena semua organisasi mengajarkan hal yang sama.

Banyak teman yang mengatakan ke saya “Kok bisa sih kamu gabung ke Techno?” atau Tipe kayak kamu itu ga cocok di Techno, LKM lain lebih cocok untuk kamu daripada Techno” atau “Mungkin jika kamu gabung LKM X, kamu akan lebih berprestasi” . Saya pikir organisasi tak hanya memilih orang orang yang berbakat dan setipe saja tetapi pada akhirnya organisasi akan dihuni oleh orang yang merasa nyaman di organisasi tersebut. Di Techno saya menemukan keluarga baru dan disini saya bisa menjadi diri saya sendiri dengan kelebihan dan kekurangan saya. Dan hal yang terpenting Techno membuat saya menjadi pribadi yang lebih kuat secara fisik maupun mental. Siapa yang bisa menjamin itu semua bisa saya dapatkan di organisasi lain? Tidak ada bukan?

 
Foto di depan karangan bunga dari Alumni Techno. Gumawooo kakak kakak alumni ^^
 

Join TECHNO, just not write!

Kuy kuy gabung Techno ^___^


Selesai

Rista Fitria Anggraini  

2 komentar:

Posting Komentar