Pages

Sabtu, 16 Desember 2017

SUMBANGSIH PERADABAN ISLAM UNTUK DUNIA



Oleh : Ust. Budi Ashari, Lc.
Masjid Abu Dzar Al-Ghifari Malang – 18 Februari 2017

Di dalam sejarah peradaban dunia, kita mengenal berbagai macam peradaban, antara lain peradaban Persia, peradaban Romawi, dan peradaban Islam. Namun, tak semua peradaban itu memberikan contoh nilai dan perilaku yang baik di masyarakat pada zamannya. Peradaban Persia meskipun dahulu kala sangatlah besar, namun tak menghargai manusia layaknya makhluk yang paling sempurna. Gedung Colosseum yang dibangun megah pada zaman Persia ternyata digunakan untuk melihat pertarungan antara manusia dan binatang. Pada saat itu, manusia (tahanan perang) dan binatang saling diadu dan ditonton oleh banyak masyarakat. Di samping itu, diketahui pula pada zaman peradaban Persia, Raja Persia sangat diagung-agungkan sampai sampai rakyat yang akan menemuinya hanya bisa berbicara pada jarak sepersekian meter (bergantung kedudukannya) dan harus menggunakan penutup mulut karena khawatir rakyat tersebut memiliki bau mulut yang akan mengganggu raja.

Peradaban selain peradaban Islam hanya berasal dari pemikiran-pemikiran manusia yang pada akhirnya bermuara pada satu hal, yaitu Kasta. Peradaban non-Islam sangat memperhatikan kasta dan merasa manusia harus dibagi berdasarkan kastanya. Hanya peradaban Islam lah yang tidak mengenal Kasta antara manusia. Peradaban Islam adalah peradaban yang paling beradab dari semua peradaban yang pernah berkuasa di dunia. Peradaban Islam adalah satu satunya peradaban yang tidak lahir dari pemikiran manusia, melainkan perdaban yang bersumber dari wahyu Allah SWT. yang diturunkan melalui Rasulullah SAW.

Peradaban Islam pertama kali berkembang di Arab, sebuah negara yang sama sekali tidak diminati oleh manusia pada saat itu. Orang hanya menganggap Arab sebagai negara padang pasir yang kering dan tandus. Betapa Maha Kuasanya Allah SWT, menghadirkan RasulNya di tanah Arab yang awalnya tak memiliki peradaban apapun, sehingga peradaban Islam menjadi peradaban pertama yang berkembang di Arab. Dengan begitu, peradaban Islam dapat terjaga kemurniannya. Subhanallah….

Di dalam peradaban Islam, ada tiga jenis tingkatan. Tingkatan terendah dalam peradaban Islam adalah tingkatan yang mengatur manusia dengan alam (benda mati), seperti hubungan manusia dengan tanah, air, bulan, bintang, hewan, tumbuhan, mesin, dsb. Tingkatan kedua adalah tingkatan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia (ukhuwah), bagaimana manusia harus saling menghormati saling menyayangi, dan saling menutup aib satu dengan yang lain. Adapun tingkatan tertinggi dalam perdaban Islam adalah tingkatan yang mengatur hubungan manusia dengan penciptaNya, Allah SWT.

Dalam penaklukan wilayah, terdapat perbedaan yang mencolok antara penaklukan oleh umat Muslim dengan penaklukan yang dilakukan bangsa Eropa. Sistem penaklukan Islam adalah membuka, bukan menguasai. Saat suatu negara dikuasai umat muslim, maka akan dibangun segala fasilitas dan penduduk asli negara tersebut sangat dijaga. Beda hal-nya dengan sistem penaklukan Barat yang menjajah, mengambil sumber daya alam, dan menjadikan penduduk pribumi sebagai budak. Islam sangat toleran terhadap perbedaan, mempersilakannya hidup dengan damai selama tidak berbenturan dengan kepentingan umat Islam.

Banyak sekali ulama muslim yang menjadi ilmuwan hebat pada zamannya, diantaranya Ibnu Khaldun yang mempelajari hubungan sosial antar manusia dan ibnu nafis penemu sistem peredaran darah minor yang membangkitkan dunia kedokteran. Banyak sekali ilmuwan muslim yang sangat luar biasa pada zamannya namun tertutupi oleh ilmuwan ilmuwan dari negara Barat. Kepandaian para ulama muslim pada zaman itu dikarenakan sistem pembelajaran yang benar, yaitu sistem pembelajaran dari atas ke bawah. Pembelajaran yang utama adalah pembelajaran tentang memahami hakikat manusia sebagai ciptaan Allah, memperbaiki hubungan antar manusia, baru kemudian mempelajari ilmu alam. Ketika ilmu tentang Ketuhanan dan ilmu social telah dikuasai, maka tak sulit mempelajari ilmu alam. Penyebab susahnya mempelajari ilmu sampai tahap ahli saat ini salah satunya dikarenakan sistem pembelajaran yang terbalik, yaitu dari bawah ke atas. Pelajaran tentang ilmu hitung ataupun ilmu alam lebih didahulukan daripada meningkatkan iman taqwa atau pembelajaran sosialisasi dengan masyarakat. Oleh karena itu, kepada calon ibu dan ayah wajib hukumnya mengubah sistem tersebut. Jadikan anak sholeh sebelum besar.

Selesai…
Rista Fitria Anggraini :)

0 komentar:

Posting Komentar