Pages

Minggu, 30 Juni 2013

Akhir yang Sempurna


Ditulis tanggal 1 July 2013


Kejuaraan Piala Konfederasi yang disebut-sebut sebagai ajang pemanasan jelang bergulirnya pesta sepakbola 4-tahunan Piala Dunia telah menemukan juaranya. Tak lain dan tak bukan tuan rumah Brasil yang berhasil memiliki piala itu untuk yang ke-4 kalinya. Kemenangan Brasil diraih ketika tim Samba berhasil menghempaskan tim peringkat pertama FIFA, Spanyol. La Furia Roja yang begitu digdaya dalam kurun 5 tahun terakhir ini dihajar 3 gol tanpa balas di partai final pagi tadi.
Maracana bersama puluhan ribu supporter yang memadati stadion pagi tadi menjadi saksi betapa apiknya skema permainan yang diterapkan oleh Neymar dkk. Serangan cepat dan efektif, penguasaan bola yang baik, dan pertahanan yang tangguh menjadi kunci kemenangan Brasil pagi tadi. Brasil memang tampil garang sejak awal laga. Hal ini terbukti dengan gol cepat yang dicetak Fred ketika pertandingan baru memasuki menit ke 2. Dengan menjadi tuan rumah, kemenangan memang menjadi harga mutlak bagi tim Samba. Dukungan puluhan ribu supporter yang menguningkan stadion Maracana tidak boleh dikecewakan begitu saja.

Pagi tadi, kita disuguhi pertunjukan pemain-pemain muda Brazil dengan skill yang menawan menari-nari di atas lapangan hijau. Julio Cesar, David Luiz, Hulk, Fred, hingga Neymar masing-masing menunjukkan performa terbaiknya. Praktis permainan Spanyol tidak bisa berkembang.
Dan pada akhirnya, piala itu kembali jatuh ke tangan Brasil setalah bertahun-tahun paceklik gelar dan membuat Spanyol harus melupakan ambisinya untuk merajai semua kejuaraan bergengsi di jagad ini. Seluruh pemain bergembira, seluruh supporter bergembira, dan bisa saja seluruh warga Brasil bersuka cita menyambut kemenangan ini.
Yang harus kita ingat, Brasil bukanlah Negara yang memiliki segala-galanya. Kita tahu, Brasil juga termasuk Negara berkembang yang memiliki banyak permasalahan di negaranya. Kita mendengar gelaran Piala Konfederasi ini mendapat tolakan dari ribuan warga Brasil karena pemerintah dianggap menghambur-hamburkan uang hanya untuk sepakbola. Mungkin permasalahan di Brasil tidak jauh beda dengan di Negara kita yang sama-sama Negara berkembang. Satu perbedaan yang mencolok anatara kita dengan mereka, mereka punya sepakbola yang dapat digunakan untuk mengangkat nama bangsa. Mereka dapat membusungkan dada melihat putra-putra bangsanya melanglang buana di klub-klub eropa dan disanjung pecinta sepakbola di seluruh dunia. Ditengah permasalahan bangsanya, mereka punya sepakbola, olahraga terpopuler di dunia, yang memberi mereka hiburan dan kebanggaan.
Sampai saat ini, kita hanya bisa menjadi Negara pengagum. Ya, pengagum dan pengandai-andai. Andai kita bisa juara Asia, andai kita bisa masuk piala dunia, andai kita bisa juara dunia, bahkan juara se-Asean saja masih masuk golongan “Andai”. Ketika Brasil menjadi juara, kita hanya bisa terkagum-kagum dan bertepuk tangan sambil membayangkan betapa bahagianya warga Brasil saat ini. Hanya melihat, kemudian tersenyum kecut, lalu muncullah sedikit perasaan iri dan marah pada sepakbola negeri sendiri yang tak pernah kemana-mana.
Selesai….
Rista Fitria Anggraini

0 komentar:

Posting Komentar