Pages

Sabtu, 24 November 2012

Biarlah Seperti yang Telah Direncanakan


(ditulis tanggal 8 November 2012)
Ini untuk pertama kalinya dalam hidupku aku mengaku menyukai seseorang. Sebelumnya, aku tak pernah mengakui itu. Bahkan aku berani menceritakan hal ini pada seorang temanku. Sungguh…..ini untuk yang pertama kalinya.
Mengapa aku bisa seberani ini? Jawabannya ada dua kemungkinan, pertama karena aku benar-benar menyukainya atau lebih karena akhir-akhir ini aku berusaha untuk terbuka kepada orang lain dan tidak memendam perasaan sendiri.
Cinta? Sejujurnya aku tak mengerti apa itu. Apa perasaanku saat ini cinta atau bukan, aku tak tahu. Kata orang, pengertian cinta itu sangat rawan, bergeser sedikit saja, sudah bukan cinta namanya.
Karena aku tak tahu, maka aku tak bisa. Aku tak bisa melakukan apapun pada apa yang ada di hati ini. Mengungkapkannya? Ahh….. itu sama sekali tak terlintas di benakku. Aku bukan orang senekad dan sefrontal itu, dan jujur saja…aku masih percaya kalau laki-lakilah yang harus mengungkapkan rasa lebih dahulu.
Jadi, aku memilih menyerah. Ya, menyerah. Aku lelah,  karena aku benar-benar tidak tahu apa yang harus diperjuangkan. Merubah penampilan? Menarik perhatian? Tentu adalah hal yang sangat berbeda antara memperjuangkan dan memaksakan. Dan, yang kutahu cinta itu anugerah, datang dari Tuhan kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Sama sekali tidak bisa dipaksakan.
Aku menyerah dan memilih berserah. Aku manut saja pada apa yang telah dan akan digariskan Allah SWT. Jika cinta itu mendekat, biarlah mendekat, jika memang harus menjauh dan pergi ya…mau apa lagi, biarlah ia pergi. Kecewa? Pasti. Menangis? Kemungkinan besar. Tapi, jika cinta tak memilih kita, apa yang bisa kita lakukan?
Akhirnya, untuk saat ini aku memilih untuk tidak memikirkan hal itu lagi. Karena memikirkannya pun akan sia-sia, karena aku tidak mengerti dan tidak tahu apa yang harus ku lakukan pada pikiran itu. Banyak hal lain yang lebih penting daripada memikirkan hal itu. Sekolah, belajar, melakukan hal yang bermanfaat, berkarya, hal-hal yang penting untuk kulakukan saat ini. Tentang cinta….aku memilih untuk tetap menjadi diriku sendiri. Tertawa jika ingin tertawa, bercanda jika ingin bercanda, serius jika harus serius. Makan jika ingin makan, tidur jika ingin tidur, marah jika harus marah, minta maaf jika harus minta maaf, aku tidak ingin menjadi orang lain karena satu kata itu.
Jika cinta datang, biarlah ia datang, jika harus pergi, biarlah ia pergi. Aku hanya ingin tetap menjadi diriku sendiri. 

Selesai..
Rista Fitria Anggraini 

0 komentar:

Posting Komentar