Pages

Senin, 17 Februari 2014

That’s a Professional Works

Ditulis tanggal 17 Februari 2014
Sudah 4 kali tim barunya melakoni pertandingan di Indonesia Super League, namun ia tak sekalipun masuk line up. Pertandingan sore ini adalah untuk pertama kalinya dia menjadi starting eleven. Namun, siapa sangka dalam laga perdananya ini, ia harus melawan mantan klub yang pernah dibelanya. Klub yang selama 13 tahun, ia pakai kostumnya. Satu-satunya klub Indonesia yang logonya tersemat di dadanya sejak ia menjadi pemain professional. Klub yang sangat ia cintai dengan segenap jiwa dan raga, dengan seluruh hati dan pikirannya. Hari ini, untuk pertama kalinya ia melawan klub kebanggaannya tersebut. Hari ini, untuk pertama kali dalam perjalanannya menjadi pemain professional, ia harus melesatkan bola ke gawang klub yang selama 13 tahun ini ia jaga dengan sekuat tenaga. Dan, dia BERHASIL, Kawan. Dia berhasil membungkam keraguan publik akan dirinya. Ia berhasil mengatasi segala tekanan yang ditujukan kepadanya. Ia berhasil membuktikan kepada kita semua bahwa ia masih menjadi seorang striker papan atas negeri ini yang patut diwaspadai. Dan lebih daripada itu, ia berhasil membuktikan kepada dirinya sendiri bahwa ia adalah pribadi yang KUAT dan BUKAN PENGECUT.
Dua gol yang ia lesatkan menjawab semuanya. Saya tidak peduli dengan anggapan orang yang mengatakan bahwa ia pengkhianat, munafik, dan kata-kata sejenisnya. Menurut saya, mereka hanyalah orang yang TIDAK TAHU dan TIDAK PAHAM. Saya yakin, pertandingan hari adalah pertandingan yang sangat berat baginya. Namun, hanya pengecut yang tidak berani melawan rasa takutnya sendiri. Hanya orang yang bermental lemah yang tidak bisa mengendalikan perasaannya sendiri. Itu bukan dia. Itu bukan dia, yang harus berbalik arah dan berlari menghindar. Apapun yang terjadi, bagaimanapun emosi yang menyeruak di dada, ia harus menghormati klub barunya. Klub baru dimana kepadanyalah ia bersandar menjalankan profesi. Ia harus siap dan memberikan yang terbaik kapanpun itu dan dalam situasi bagaimanapun. Because that’s a professional works.
Tanggung jawab akan professionalitas telah ia buktikan petang ini. Sebuah penampilan perdana yang impresif, tanda bukti kepada pelatih bahwa ia masih ada. Striker haus gol yang cerdas dalam penempatan posisi, umpan akurat, serta kemampuan heading yang mematikan ini masih belum habis. Pelatih harus mempertimbangkannya, menjadi pemain reguler pada laga-laga selanjutnya. Saya paham, tak mudah untuknya melewati partai tersebut apalagi menjebol gawang klub kebanggaannya. Namun, Tuhan selalu memberikan jalan bagi hamba-Nya yang benar. Tidak ada yang kebetulan, karena Tuhan selalu ikut campur. Lihatlah, betapa mudahnya ia mencetak gol sore ini. Posisi yang tepat, tidak terkawal dan umpan yang mantab, membuat bola masuk dengan mudah. Hanya sentuhan kecil saat gol pertama dan sekali tendangan voli saat gol kedua dan papan skorpun berubah. Hari ini, ia memang ditakdirkan untuk mencetak gol. Sebuah hadiah dari Tuhan atas ketulusan hatinya, pengorbanannya, dedikasinya, dan keteguhan hatinya untuk memegang prinsip yang ia anggap benar.
Satu kata atas apa yang telah ia lakukan sampai saat ini. LEGENDA. Dia telah memberikan pelajaran kepada kita bahwa seberat apapun keadaannya, tanggung jawab dan professionalitas harus ditempatkan pada tempat yang tertinggi. Dia telah mengajari kita, jika kita tidak boleh menyerah dengan keadaan, kita harus tetap memegang prinsip dalam hidup dan sekuat tenaga menjaganya. Kita tidak boleh terkekang dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan diri kita, kita harus berani berdiri melawan dan merebut jiwa kita yang merdeka. Saya lalu bertanya-tanya, siapa yang bisa menggantikannya saat tiba masanya ia harus berhenti dari sepakbola? Jika masa itu tiba, pasti kita akan sangat merindukan kehadirannya.
Klub kebanggaan tetap dan selalu di hatinya. Logo klub ibukota tetap tersemat di dadanya. Dirinya, jiwa raganya tetaplah oren. Jempol telunjuk masih menjadi salamnya. Meski demikian, bukan tim itu yang menggajinya saat ini. Bukan tim itu yang membutuhkan tenaganya musim ini. Bukan tim itu yang butuh ia bela detik ini. Ada klub lain, dimana ia telah sepakat untuk bekerja dengannya. Ada klub lain yang bersedia menggunakan tenaga dan pikirannya dan bersedia memenuhi haknya sebagai pesepakbola professional. Ia harus bekerja pada tim itu dan tidak boleh mengecewakan tim tersebut. Meski demikian, selalu ada jalan baginya untuk kembali. Mungkin musim depan, mungkin dua musim lagi, atau tiga musim lagi. Saat waktunya tiba, ia pasti akan kembali. Kembali kepada klub yang membesarkannya. Kembali kepada klub yang disanalah ia memulai semuanya, belajar tentang kemenangan dan kekalahan, belajar tentang keberhasilan dan kegagalan, mengerti apa itu loyalitas, dan apa itu professionalitas. Kembali kepada klub yang juga sangat mencintainya dan merindukan kepulangannya. Tidak hanya pemain ataupun supporter yang menunggu kepulangannya, namun saya percaya dia sendiri juga menunggu waktu itu tiba.
Namun demikian, pertandingan ini telah usai. Setidaknya, satu pertandingan di laga home melawan mantan timnya telah ia tunaikan dengan sempurna meskipun hasil yang didapat kurang maksimal untuk kedua tim. Meskipun partai sore ini sangat emosional dan penuh drama, marilah kita perlahan-lahan melupakan partai yang telah selesai ini dan bersiap menatap partai berikutnya. Tidakkah kita menantikan aksinya di laga berikutnya?? Tidakkah kita penasaran, prestasi apa yang bisa ia torehkan pada ISL musim ini bersama klub barunya?? Tidakkah kita penasaran bagaimana aksi top skorer Timnas Indonesia ini kembali mewarnai perhelatan Indonesia Super League setelah setahun vakum? Jujur, saya pribadi sangat menantikannya. Saya berharap, tidak hari ini saja ia bermain bagus, akan tetapi di setiap laga ia bisa bermain maksimal, syukur-syukur kalau selalu mencetak gol. Setahun tidak melihatnya berlari di lapangan hijau membuat saya sangat merindukannya. Selama setahun kemarin, saya selalu khawatir bagaimana jika tiba-tiba ia memutuskan untuk pensiun, seperti saat ia memutuskan untuk berhenti dari Timnas. Saya sangat bersyukur karena akhirnya pada musim ini ia mulai membuka hati untuk tim lain dan memutuskan kembali mengarungi persaingan ketat di laga laga ISL. Alhamdulillah, terima kasih Kapten telah kembali!! J
Ini adalah awal yang sangat bagus untuk dia mendapat kepercayaan pelatih. Bahkan, saat peluit panjang tanda usai pertandingan baru saja berbunyi, saya sudah merindukan ia tampil di lapangan lagi. Saya mohon maaf, karena mungkin saya bukanlah pendukung Pelita Bandung Raya secara tim, saya hanya mengidolakan nama Bambang Pamungkas di tim ini dan berharap idola saya ini bisa selalu memberikan yang terbaik demi kemajuan sepakbola Indonesia.
I’m Bepelovers.
Who do I Love??
OF COURSE BEPE20 !!
Selesai..

Rista Fitria Anggraini J

0 komentar:

Posting Komentar