Pages

Sabtu, 26 Mei 2012

Timnas U-17 Datang, Aku Senang!! (Part 2)

5.       Suasana Pertandingan

Stadion sudah mulai dipenuhi penonton ketika kami tiba. Kami benar-benar beruntung karena mendapatkan tempat duduk di dekat pintu keluar masuknya pemain. Saya memilih duduk di tempat paling tepi dekat dengan pagar, supaya lebih dekat dengan tempat pemain keluar masuk. Ketika pemain keluar untuk melakukan pemanasan, saya mengemban profesi baru, yaitu sebagai juru foto karena tempat saya yang strategis. Saya memotret pemain Timnas saat masuk dan keluar lapangan.




Beberapa saat kemudian, pertandingan dimulai. Sebelum pertandingan, kedua kesebelasan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Semua penonton berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia itu dengan penuh semangat. Saya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia ini dengan sekeras-kerasnya.  Ini saja sudah sangat membanggakan, bagaimana ya rasanya kalau menyanyikan lagu Indonesia raya bersama ratusan ribu supporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno?

Pertandingan pada babak pertama berlangsung cukup seru. Penguasaan bola lebih banyak dikuasai oleh Timnas U-17, beberapa peluang sempat membahayakan gawang Persiga. Sementara itu Persiga hanya sesekali mengandalkan serangan balik. Meski demikian, skema yang dilakukan Persiga terlihat efektif. Hasilnya pada pertengahan babak pertama Persiga berhasil mencuri gol lewat sepakan keras Muhammad Ridwan yang memanfaatkan kelengahan lini belakang Timnas U-17. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.


Pada babak kedua, permainan Timnas masih tetap mendominasi. Beberapa pergantian pemain dilakukan oleh kedua tim untuk menyempurnakan strategi. Namun, beberapa peluang emas yang dihasilkan Timnas gagal berbuah gol, sedangkan Persiga yang sesekali melancarkan serangan balik juga gagal menambah keunggulan. Akhirnya skor 1-0 bertahan hingga peluit panjang berbunyi.

Ini tentu hasil yang sangat mengejutkan. Timnas U-17 yang Januari lalu menjadi juara pada sebuah tournament di Hongkong dan beberapa hari sebelumnya berhasil menaklukkan Persebaya harus menyerah di tangan Persiga Trenggalek. Saya tidak tahu apakah ini karena over confident sehingga tidak menghasilkan permainan yang baik,  factor lapangan yang kurang bagus, atau factor lain. Sebenarnya Timnas menguasai lini tengah dan selalu berhasil membawa bola sampai ke titik pinalti Persiga. Namun, setelah sampai titik pinalti, para pemain seperti kehilangan koordinasi dan bingung bagaimana harus mengambil tindakan. Hal itulah yang membuat beberapa serangan timnas berhasil dipatahkan. Lebih dari itu koordinasi lini belakang Persiga juga sangat rapi dan tidak memberi celah sekalipun untuk pemain Timnas, sehingga membuat pemain Timnas kesulitan untuk menerobos pertahanan tim Persiga.


Memang, sepakbola adalah olahraga yang tidak bisa diprediksi. Banyak hal yang tak terduga terjadi, termasuk kekalahan Timnas atas Persiga kemarin. Tentunya hal itu menjadi PR untuk pelatih Timnas U-17 untuk membenahi permainan Tim Garuda Muda sehingga bisa tampil lebih baik pada uji coba berikutnya.

6.     Berburu Foto dan Tanda Tangan

Setelah pertandingan selesai, seluruh penonton menyerbu lapangan berburu foto dan tanda tangan pemain. Saya dan teman-teman juga tidak mau kalah. Saya yang membawa buku “Merah Putih di Old Trafford” berburu mencari pemain untuk memberikan tanda tangannya di buku saya. Akhirnya saya berhasil mendapatkan tanda tangan dari 8 pemain Timnas U-17. Aseeeekkk….hehehe,,


Pada sesi foto kemarin, pemain bernomor punggung 2 bernama Putu Gedhe menjadi pemain yang paling banyak dikerumuni cewe-cewe. Wajahnya yang manis menjadi daya tarik bagi kami. Oiya, kemarin saya sempat bercakap-cakap sambil meminta tanda tangan dengan pemain nomor punggung 8 Muhammad Hargianto menanyakan Hanif Sjahbandi. Begini kira-kira percakapan saya :

Saya               :”Mas kenal Hanif ya?”

Hargi              :”Iya, dulu teman.”

Saya               :”Dia ga masuk Timnas ya?”

Hargi              :”Enggak, usianya belum cukup, ia kan kelahiran 97.”

Saya               :”Terus sekarang ia main di Timnas apa?”

Hargi              :”Enggak, dia sekarang fokus ke SSB aja.”

Saya               :”Oh begitu, yasudah terimakasih mas.”

Hargi              :”Iya.”

Keesokan harinya baru kutahu kalau Muhammad Hargianto lahir pada tanggal 24 Juli 1996. Brondooongggggg!!!!!! Dan dengan pedenya saya memanggilnya MAS. What the hell???!! -_-“
PUTU GEDHE!!! >_<

Minta ttd dek Hargi..!^__^


Semuanya bersenang-senang, semuanya berbahagia. Kami dengan heboh dan penuh antusias berlari kesana kemari dan antri untuk mendapatkan foto atau tanda tangan pemain. Beberapa saat kemudian semua pemain Timnas sudah harus masuk ke bus mereka dan bergegas kembali ke hotel. Selain berfoto dengan pemain Timnas saya juga berfoto dengan Muhammad Ridwan, pencetak gol Persiga dan seorang pemain lain.

Hari menjelang petang ketika saya kembali dari Stadion. It’s the best day. Rasanya saya tidak ingin hari ini selesai. Rasanya saya ingin kembali memutar waktu ke saat pemain Timnas masuk ke dalam Stadion dan kembali ingin berfoto dan meminta tanda tangan lebih banyak pemain lagi. Namun, apa daya, waktu telah berlalu dan kesempatan telah berakhir. :(

7.       Demam Timnas

Euphoria teman-teman akan kedatangan Timnas tidak berhenti di stadion. Keesokan harinya Timnas semakin gencar dibicarakan di setiap sudut sekolah. Di kelas, di kantin, di kopsis, semua membicarakan Timnas dan pengalaman yang telah diperoleh kemarin. Kami mengerumuni teman-teman kami yang mengambil gambar kami dengan pemain Timnas kemarin. Kadang kami tertawa, kadang menjerit histeris, kadang mendengus kecewa karena fotonya kabur atau tidak jelas. Mulai dari profil picture Facebook, Twitter, hingga Wallpaper HP semua foto kami dengan pemain Garuda. Kereeeennn kaann…. Demam Timnas benar-benar melanda kami.


Benarkah semua ini sudah berakhir? Benarkah skuad Tim Nasional sudah meninggalkan Trenggalek? Rasanya saya tidak rela dengan semua ini. Saya ingin melihat Timnas lebih lama lagi, melihat mereka latihan, melihat mereka bertanding, dan kalau ada kesempatan berfoto dan minta tanda tangan mereka lagi. Saya berharap suatu hari nanti Timnas kembali datang ke Trenggalek dan memberikan hiburan dan kegembiraan lagi kepada kami.

Namun demikian, saya yakin dan percaya bahwa suatu hari nanti saya pasti bisa menonton pertandingan Timnas lagi. Bukan hanya Timnas Junior tapi juga Timnas Senior. Hal itu karena saya sangat mencintai Tim Nasional Indonesia dan siap Mendukung Timnas Garuda dalam bagaimanapun keadaannya, karena : “Gue Bukan Supporter Karbitan!!”


Terimakasih seluruh pemain dan official Tim Nasional U-17 telah berkunjung ke Trenggalek! Tetap lakukan yang terbaik untuk Merah-Putih!

Selesaaii…

Rista Fitria Anggraini


NB :  mungkin tulisan saya diatas terlihat sangat lebay, tapi memang itulah gambaran perasaan saya dan apa saja yang saya lakukan selama Timnas U-17 ada di sini. Saya hanya ingin ketika saya lupa akan peristiwa ini, dengan membaca tulisan diatas saya bisa kembali mengingatnya dengan jernih.



Posting Berikutnya : Timnas U-17 datang, saya senang (Part 3) berisi foto yang kami dapatkan sebelum pada saat dan setelah pertandingan. Pokoknya Garuda di Dadaku lah! ^_^

0 komentar:

Posting Komentar