(ditulis tanggal 8
November 2012)
Ini untuk
pertama kalinya dalam hidupku aku mengaku menyukai seseorang. Sebelumnya, aku
tak pernah mengakui itu. Bahkan aku berani menceritakan hal ini pada seorang
temanku. Sungguh…..ini untuk yang pertama kalinya.
Mengapa aku bisa
seberani ini? Jawabannya ada dua kemungkinan, pertama karena aku benar-benar
menyukainya atau lebih karena akhir-akhir ini aku berusaha untuk terbuka kepada
orang lain dan tidak memendam perasaan sendiri.
Cinta?
Sejujurnya aku tak mengerti apa itu. Apa perasaanku saat ini cinta atau bukan,
aku tak tahu. Kata orang, pengertian cinta itu sangat rawan, bergeser sedikit
saja, sudah bukan cinta namanya.
Karena aku tak
tahu, maka aku tak bisa. Aku tak bisa melakukan apapun pada apa yang ada di
hati ini. Mengungkapkannya? Ahh….. itu sama sekali tak terlintas di benakku.
Aku bukan orang senekad dan sefrontal itu, dan jujur saja…aku masih percaya
kalau laki-lakilah yang harus mengungkapkan rasa lebih dahulu.
Jadi, aku
memilih menyerah. Ya, menyerah. Aku lelah,
karena aku benar-benar tidak tahu apa yang harus diperjuangkan. Merubah
penampilan? Menarik perhatian? Tentu adalah hal yang sangat berbeda antara
memperjuangkan dan memaksakan. Dan, yang kutahu cinta itu anugerah, datang dari
Tuhan kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Sama sekali tidak bisa dipaksakan.
Aku menyerah dan
memilih berserah. Aku manut saja pada apa yang telah dan akan digariskan
Allah SWT. Jika cinta itu mendekat, biarlah mendekat, jika memang harus menjauh
dan pergi ya…mau apa lagi, biarlah ia pergi. Kecewa? Pasti. Menangis?
Kemungkinan besar. Tapi, jika cinta tak memilih kita, apa yang bisa kita
lakukan?
Akhirnya, untuk
saat ini aku memilih untuk tidak memikirkan hal itu lagi. Karena memikirkannya
pun akan sia-sia, karena aku tidak mengerti dan tidak tahu apa yang harus ku
lakukan pada pikiran itu. Banyak hal lain yang lebih penting daripada
memikirkan hal itu. Sekolah, belajar, melakukan hal yang bermanfaat, berkarya,
hal-hal yang penting untuk kulakukan saat ini. Tentang cinta….aku memilih untuk
tetap menjadi diriku sendiri. Tertawa jika ingin tertawa, bercanda jika ingin
bercanda, serius jika harus serius. Makan jika ingin makan, tidur jika ingin
tidur, marah jika harus marah, minta maaf jika harus minta maaf, aku tidak
ingin menjadi orang lain karena satu kata itu.
Jika cinta
datang, biarlah ia datang, jika harus pergi, biarlah ia pergi. Aku hanya ingin
tetap menjadi diriku sendiri.
Selesai..
Rista Fitria
Anggraini
0 komentar:
Posting Komentar