Ditulis
tanggal 9 July 2013
Teman-teman sekalian,
dalam artikel berjudul “Belum Ada Kepastian” yang kutulis bulan lalu, aku
berjanji akan memposting lagi tulisan di blog setelah hasil SBMPTN diumumkan.
Dan yaapp… inilah tulisan yang aku janjikan.
Sebelumnya, aku
ingin mengucapkan syukur alhamdulillahirabbil’alamiin,
karena Allah SWT telah mengijinkan aku lolos melalui SBMPTN ini. Terus
terang, aku sangat senaaaannngg sekali, apalagi aku lolos di pilihan pertama
yang notabene pilihan yang aku incar sejak undangan yang lalu. Alhamdulillaahh….
Tidak mudah untuk meraih keberhasilan tersebut. Perlu perjuangan
yang gigih, komitmen, ketekunan, dan fokus untuk sampai disana. Bayangkan, kita
harus mengalahakan ribuan peserta di seluruh Indonesia untuk memperebutkan
kursi yang tidak banyak di PTN. Hal itu tak bisa diperoleh dengan hanya
main-main.
Kuceritakan
kisahku. Dua sikap yang kutunjukkan saat perjuangan mencari perguruan tinggi
ini menghasilkan dua hal yang berbeda. Tidak Lolos dan Lolos. Saat SNMPTN yang
lalu aku sangat yakin dapat lolos melalui proses seleksi ini. Kalimat “50%
mahasiswa baru diambil melalui SNMPTN” membuatku terlena. Kupikir angka itu
sangat besar dan aku bisa masuk diantaranya. Meskipun aku mengikuti bimbel, aku
hanya masuk-masuk aja, tidak ada tekad tidak ada semangat. Karena kupikir, jika
aku masuk undangan, apalah arti bimbel ini. Dan hasilnya saat pengumuman, aku
menerima hasil yang setimpal. Yap. AKU TIDAK LOLOS SNMPTN.
Kejadian itu
membuatku sangat kecewa dengan diriku sendiri. Betapa selama ini aku terlalu
terlena dengan bayang-bayang lolos SNMPTN dan tidak mempersiapkan kemungkinan
terburuk. Sikapku yang menganggap enteng SNMPTN hanya karena banyak siswa
diambil mengakibatkan hal buruk padaku. Aku gagal dan harus meneruskan
perjuangan. Menghadapi hal yang waktu itu sangat ingin kuhindari. SBMPTN.
Tapi, ya mau
gimana lagi. Takdir telah diputuskan. Aku tidak bisa mengelak kecuali
mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi SBMPTN dalam waktu yang sudah
tidak lama lagi. Waktu itu hanya 3 minggu sisa waktuku untuk mengubah sikapku
yang tidak serius. Aku ikut bimbel dengan semangat, aku mulai rajin meminta jam
tambahan untuk membahas soal-soal try out yang belum kubisa, aku mulai rajin
bangun lebih pagi, sholat tahajud, kemudian belajar sampai subuh. Hal-hal yang
sebelumnya tidak aku lakukan. Sebetulnya, apa yang aku lakukan bukanlah hal
yang baik dicontoh. Berubah, setelah tertimpa “musibah”. Namun, aku tak bisa
mengembalikan waktu yang sudah kulalui dengan sia-sia itu.
Tapi, tetap
saja, tidak mudah melalui hal-hal diatas setiap hari dengan rutin. Ada saja
halangan baik dari dalam atau luar diriku yang mencoba mengahalangiku untuk
mencapai tujuan. Dan halangan terbesar adalah menjaga diri tetap fokus ketika
teman-temanku mulai kehilangan tujuan utama mereka.
Dan, memang.
Pepatah yang mengatakan bahwa Kerja keras
itu tak akan mengkhianati memang benar adanya. Sangat benar. Hasil kerja
kerasku selama 3 minggu itu membuahkan hasil. Bekerja keraslah, dan sertai
dengan do’a yang ikhlas. Maka, Insya Allah hal terbaik akan diberikan Allah
padamu. Tetap jaga fokus,jadi diri sendiri, jangan terpengaruh oleh orang lain.
Jika ada hal tak baik yang dapat
menggagalkan impian yang kamu bangun, maka jangan lakukan. Jika misalnya ada
teman yang mulai tidak fokus dan melakukan hal-hal yang sia-sia, maka kamu
harus bisa menahan diri untuk tidak mengikutinya. Kita harus selalu ingat,
Allah Maha Melihat, Allah Maha Mengetahui mana yang bersungguh-sungguh dan mana
yang hanya bermain-main. Dan Allah hanya memilih orang yang bersungguh-sungguh.
Bagi teman-teman
yang mungkin membaca artikel ini dan masih belum lolos SBMPTN, jangan menyerah.
Jika kamu telah berusaha dan bekerja keras serta berdo’a, maka Allah pasti akan
memberikan jalan terbaik yang tak pernah kita duga. Bagi teman-teman yang sudah
lolos SBMPTN, bersyukurlah karena ini tujuan kita bersama. Namun, tetap rendah
hati dan jangan pernah ada kesombongan, karena ini baru awal dari perjuangan
kita yang sebenarnya. Karena kuliah tidak hanya masalah diterima atau tidak.
Bagaimana kita bisa survive saat
sebagai mahasiswa itu yang terpenting.
Semangat untuk
kita semua!!
Selesai
Rista Fitria
Anggraini
0 komentar:
Posting Komentar